Apa Itu Sepsis? Kenali Gejala Dan Bahayanya

by Jhon Lennon 44 views

Guys, pernah dengar soal sepsis? Mungkin kedengarannya agak seram ya, tapi penting banget buat kita semua tahu apa yang dimaksud dengan sepsis. Sepsis itu bukan penyakit tunggal, melainkan respons tubuh yang mengancam jiwa terhadap infeksi. Jadi, bayangin aja, ada bakteri, virus, jamur, atau kuman lain yang masuk ke tubuh kita, nah, sistem kekebalan tubuh kita yang seharusnya melawan mereka malah bereaksi berlebihan. Reaksi berlebihan ini yang kemudian merusak jaringan dan organ tubuh kita sendiri. Gampangnya, ini kayak perang saudara di dalam tubuh kita, di mana tentara kita (sistem imun) malah menyerang kota kita sendiri (organ tubuh). Ini bisa terjadi karena infeksi di bagian tubuh mana saja, mulai dari infeksi saluran kemih yang umum, infeksi paru-paru (pneumonia), infeksi kulit, sampai infeksi di perut. Kalau dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang cepat banget dan jadi life-threatening, alias mengancam nyawa. Makanya, penting banget kita waspada dan kenali gejalanya dari awal.

Sepsis ini bisa menyerang siapa saja, tapi ada beberapa kelompok yang lebih berisiko. Siapa aja tuh? Anak-anak kecil, orang lanjut usia, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya karena kemoterapi, HIV, atau penyakit autoimun), orang yang punya penyakit kronis seperti diabetes, penyakit ginjal, atau penyakit paru-paru, dan orang yang baru aja menjalani operasi atau punya luka serius. Jadi, kalau kamu punya anggota keluarga atau teman yang termasuk dalam kelompok berisiko ini, lebih baik kita lebih perhatian lagi sama kesehatan mereka ya. Penanganan sepsis itu kayak balapan sama waktu. Makin cepat didiagnosis dan diobati, makin besar peluang untuk sembuh. Kalau terlambat, organ tubuh bisa rusak permanen atau bahkan gagal berfungsi, dan itu bisa berujung fatal. Jadi, jangan pernah anggap remeh infeksi sekecil apapun, apalagi kalau disertai gejala-gejala yang mencurigakan. Apa yang dimaksud dengan sepsis ini memang terdengar rumit, tapi pemahaman dasar tentangnya bisa menyelamatkan nyawa.

Gejala Sepsis yang Perlu Diwaspadai

Nah, sekarang kita masuk ke bagian paling penting, guys: mengenali gejala sepsis. Soalnya, kalau kita tahu gejalanya, kita bisa cepat bertindak. Ingat ya, sepsis itu berkembang cepat, jadi jangan tunda-tunda kalau ada yang nggak beres. Gejala sepsis bisa bervariasi tergantung dari mana infeksinya berasal dan seberapa parah kondisinya. Tapi, ada beberapa tanda umum yang perlu kamu perhatikan banget. Pertama, demam tinggi atau suhu tubuh yang sangat rendah. Ini kontradiktif ya, tapi tubuh bisa jadi sangat panas karena peradangan, atau malah jadi dingin banget kalau sirkulasi darahnya sudah terganggu. Jadi, kalau suhu badanmu naik drastis atau malah terasa dingin meskipun pakai selimut tebal, waspada! Kedua, nadi cepat dan lemah. Jantung kita berusaha memompa darah lebih cepat untuk mengatasi infeksi, tapi kalau kondisinya parah, pembuluh darah bisa melebar dan tekanan darah jadi rendah, makanya nadinya terasa cepat tapi lemah. Ketiga, sesak napas atau napas yang cepat. Tubuh kita butuh lebih banyak oksigen saat melawan infeksi, dan kalau organ seperti paru-paru terpengaruh, kita bisa kesulitan bernapas. Keempat, kebingungan atau disorientasi. Sepsis bisa mempengaruhi otak, bikin kita jadi bingung, susah fokus, atau bahkan sampai tidak sadar. Ini salah satu gejala yang paling mengkhawatirkan. Kelima, nyeri yang hebat atau rasa tidak nyaman. Bisa jadi nyeri di bagian tubuh tertentu, atau rasa sakit yang menyebar di seluruh tubuh. Keenam, kulit lembap dan pucat atau kebiruan. Ini tanda sirkulasi darah yang buruk, terutama di ekstremitas (tangan dan kaki). Kalau kamu atau orang di sekitarmu mengalami kombinasi beberapa gejala ini, terutama setelah ada infeksi (meskipun sepertinya sudah sembuh), jangan ragu untuk segera cari pertolongan medis. Cepat bertindak itu kunci utama dalam penanganan sepsis.

Bisa juga muncul gejala lain yang lebih spesifik tergantung sumber infeksinya. Misalnya, kalau infeksinya di saluran kemih, bisa disertai nyeri saat buang air kecil atau sering ingin buang air kecil. Kalau di paru-paru, bisa disertai batuk berdahak yang parah. Kalau di kulit, bisa ada area kemerahan, bengkak, atau keluar nanah. Yang penting, jangan menganggap enteng perubahan kondisi tubuh yang mendadak, apalagi jika disertai demam atau rasa tidak enak badan yang parah. Kadang, gejala sepsis pada bayi atau anak kecil bisa berbeda dan lebih sulit dikenali. Bayi yang terkena sepsis mungkin terlihat lesu, sulit diberi makan, rewel, atau napasnya terlihat cepat. Anak yang lebih besar mungkin mengeluhkan rasa sakit di perut atau di mana pun, terlihat pucat, atau mengantuk berlebihan. Pokoknya, kalau ada firasat buruk atau merasa ada yang salah dengan kondisi kesehatan seseorang, lebih baik periksa ke dokter. Ingat, apa yang dimaksud dengan sepsis adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Jangan sampai kita terlambat mengenali gejalanya dan menyesal di kemudian hari. Kesehatanmu itu berharga, jadi jadilah advokat terbaik untuk dirimu sendiri dan orang-orang tersayang.

Mengapa Sepsis Begitu Berbahaya?

Guys, kenapa sih sepsis ini dianggap sangat berbahaya? Jawabannya ada pada mekanisme kerusakannya di dalam tubuh kita. Seperti yang sudah disinggung tadi, sepsis terjadi ketika respons imun tubuh terhadap infeksi menjadi overaktif. Alih-alih hanya menyerang kuman penyebab infeksi, sistem imun yang kacau ini malah melepaskan zat kimia yang memicu peradangan luas di seluruh tubuh. Peradangan ini kemudian menyebabkan kebocoran pada pembuluh darah. Bayangin aja, pipa air yang seharusnya menampung air malah bocor di banyak tempat. Akibatnya, cairan tubuh keluar dari pembuluh darah, menyebabkan pembengkakan pada jaringan dan organ. Yang lebih parah, kebocoran ini juga menurunkan tekanan darah secara drastis. Tekanan darah yang rendah ini membuat organ-organ vital seperti otak, jantung, ginjal, dan paru-paru tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Inilah yang disebut syok sepsis. Syok sepsis adalah kondisi kritis di mana organ mulai gagal berfungsi karena kekurangan darah dan oksigen.

Kerusakan tidak berhenti di situ. Peradangan dan aliran darah yang buruk juga bisa menyebabkan pembentukan gumpalan darah kecil di seluruh tubuh. Gumpalan ini bisa menyumbat aliran darah ke organ-organ penting, memperparah kerusakan. Terkadang, bahkan bisa terjadi pendarahan di berbagai area tubuh. Komplikasi sepsis memang bisa sangat mengerikan. Organ yang paling sering terkena dampaknya adalah ginjal, yang bisa berhenti berfungsi (gagal ginjal akut), paru-paru (acute respiratory distress syndrome/ARDS), hati, dan otak. Kerusakan otak akibat sepsis bisa menyebabkan masalah kognitif jangka panjang, bahkan setelah pasien sembuh dari infeksi dan sepsisnya. Sepsis juga bisa meningkatkan risiko infeksi di kemudian hari karena sistem kekebalan tubuh bisa jadi lemah atau