10 Penulis Terkenal Amerika Yang Wajib Kamu Tahu!

by Jhon Lennon 50 views

Amerika Serikat telah menghasilkan banyak penulis berbakat yang karyanya telah memengaruhi dunia sastra secara global. Dari novel klasik hingga puisi yang menggugah pikiran, penulis-penulis ini telah meninggalkan jejak abadi dalam budaya kita. Siap untuk menyelami dunia kata-kata? Mari kita kenali 10 penulis terkenal Amerika yang wajib kamu tahu!

1. Ernest Hemingway: Sang Maestro Kesederhanaan

Ernest Hemingway, nama yang tak asing lagi di dunia sastra, dikenal dengan gaya penulisannya yang lugas, sederhana, dan penuh kekuatan. Gaya ini, yang sering disebut sebagai "iceberg theory," hanya menampilkan sebagian kecil dari cerita di permukaan, sementara makna yang lebih dalam tersembunyi di bawahnya. Hemingway lahir di Oak Park, Illinois, pada tahun 1899, dan hidupnya penuh dengan petualangan yang kemudian memengaruhi karyanya secara signifikan. Ia menjadi sukarelawan sebagai sopir ambulans selama Perang Dunia I, pengalaman yang meninggalkan bekas mendalam dan membentuk pandangannya tentang kehidupan dan kematian. Setelah perang, Hemingway bekerja sebagai jurnalis di Toronto dan Paris, di mana ia berinteraksi dengan tokoh-tokoh sastra terkenal seperti Gertrude Stein dan Ezra Pound. Pengalaman-pengalaman ini membantu mengasah keterampilan menulisnya dan mengembangkan gaya uniknya.

Karya-karya Hemingway sering kali mengeksplorasi tema-tema seperti keberanian, kehilangan, cinta, dan kematian. Novel-novelnya yang paling terkenal, seperti "The Sun Also Rises," "A Farewell to Arms," dan "The Old Man and the Sea," menampilkan karakter-karakter yang berjuang dengan keras melawan tantangan hidup. Hemingway berhasil menangkap esensi pengalaman manusia dengan cara yang sederhana namun mendalam, membuat pembaca merenungkan makna kehidupan dan keberanian. Gaya penulisannya yang khas telah memengaruhi banyak penulis lain dan terus menginspirasi pembaca di seluruh dunia. Hemingway menerima Nobel Sastra pada tahun 1954 sebagai pengakuan atas kontribusinya yang signifikan terhadap dunia sastra. Kisah hidupnya sendiri pun penuh dengan drama, termasuk kecanduan alkohol dan depresi, yang akhirnya berujung pada kematiannya pada tahun 1961. Meskipun demikian, warisannya sebagai salah satu penulis terbesar Amerika tetap hidup dan terus memengaruhi generasi pembaca dan penulis.

2. F. Scott Fitzgerald: Gemerlap dan Kekecewaan Zaman Jazz

F. Scott Fitzgerald adalah penulis yang identik dengan Zaman Jazz, era gemerlap dan kemewahan setelah Perang Dunia I. Karyanya yang paling terkenal, "The Great Gatsby," adalah potret yang memukau tentang ambisi, cinta, dan kekecewaan di tengah masyarakat Amerika yang materialistis. Fitzgerald lahir pada tahun 1896 di St. Paul, Minnesota, dan dibesarkan dalam keluarga kelas menengah atas. Ia masuk ke Princeton University, tetapi tidak pernah lulus. Selama di Princeton, ia mulai menulis cerita pendek dan novel, menunjukkan bakatnya yang luar biasa dalam merangkai kata-kata. Setelah keluar dari Princeton, Fitzgerald bergabung dengan Angkatan Darat, tetapi tidak pernah dikirim ke medan perang. Ia kemudian bekerja sebagai penulis iklan untuk menghidupi dirinya sendiri sambil terus menulis di waktu luangnya.

Ketertarikannya pada dunia orang kaya dan terkenal sangat memengaruhi tulisannya. Novel-novelnya sering kali menggambarkan kehidupan mewah, pesta-pesta meriah, dan cinta yang rumit di kalangan elite Amerika. "The Great Gatsby," yang diterbitkan pada tahun 1925, adalah puncak dari karya Fitzgerald. Novel ini menceritakan kisah Jay Gatsby, seorang jutawan misterius yang berusaha memenangkan kembali cinta masa lalunya, Daisy Buchanan. Melalui karakter Gatsby, Fitzgerald mengeksplorasi tema-tema seperti impian Amerika, kelas sosial, dan hilangnya kepolosan. Gaya penulisan Fitzgerald yang indah dan puitis, serta kemampuannya dalam menciptakan karakter yang kompleks dan relatable, telah menjadikan "The Great Gatsby" sebagai salah satu novel Amerika yang paling dicintai dan dipelajari. Sayangnya, kehidupan Fitzgerald sendiri tidak seindah dunia yang ia ciptakan dalam novel-novelnya. Ia berjuang dengan alkoholisme dan masalah keuangan, dan pernikahannya dengan Zelda Sayre penuh dengan konflik dan tragedi. Fitzgerald meninggal pada tahun 1940 pada usia 44 tahun, meninggalkan warisan sastra yang tak ternilai harganya.

3. Harper Lee: Kisah Moral dan Keadilan di Selatan

Harper Lee, yang lahir dengan nama Nelle Harper Lee pada tanggal 28 April 1926, dikenal luas berkat novelnya yang berjudul "To Kill a Mockingbird" yang sangat berpengaruh. Novel ini diterbitkan pada tahun 1960 dan langsung meraih kesuksesan besar, memenangkan Penghargaan Pulitzer dan menjadi klasik dalam literatur Amerika. Lee dibesarkan di Monroeville, Alabama, sebuah kota kecil yang sangat memengaruhi latar dan tema novelnya. Ayahnya adalah seorang pengacara yang pernah membela dua pria kulit hitam yang dituduh melakukan pembunuhan, sebuah pengalaman yang memberikan inspirasi bagi cerita dalam "To Kill a Mockingbird." Lee belajar hukum di University of Alabama, tetapi keluar sebelum lulus untuk mengejar karier menulis. Ia pindah ke New York City pada tahun 1950-an dan bekerja sebagai petugas tiket pesawat sambil terus menulis di waktu luangnya.

"To Kill a Mockingbird" menceritakan kisah Scout Finch, seorang gadis muda yang tumbuh di Alabama pada tahun 1930-an. Melalui mata Scout, pembaca menyaksikan ketidakadilan rasial yang merajalela di Selatan dan perjuangan ayahnya, Atticus Finch, untuk membela seorang pria kulit hitam bernama Tom Robinson yang dituduh secara salah melakukan pemerkosaan. Novel ini mengeksplorasi tema-tema seperti prasangka, keadilan, keberanian, dan empati. Harper Lee menulis dengan gaya yang sederhana namun kuat, menciptakan karakter-karakter yang hidup dan relatable. "To Kill a Mockingbird" tidak hanya menjadi novel yang populer, tetapi juga menjadi kekuatan pendorong untuk perubahan sosial. Novel ini membantu membuka mata banyak orang terhadap ketidakadilan rasial di Amerika dan menginspirasi mereka untuk berjuang demi kesetaraan dan keadilan. Setelah kesuksesan "To Kill a Mockingbird," Harper Lee menghindari sorotan publik dan jarang memberikan wawancara. Ia terus menulis, tetapi tidak pernah menerbitkan novel lain sampai tahun 2015, ketika "Go Set a Watchman," sebuah draf awal dari "To Kill a Mockingbird," diterbitkan. Harper Lee meninggal pada tahun 2016 pada usia 89 tahun, meninggalkan warisan yang tak ternilai harganya sebagai salah satu penulis Amerika yang paling penting dan berpengaruh.

4. Toni Morrison: Suara yang Menggugah dari Komunitas Kulit Hitam

Toni Morrison adalah salah satu penulis Amerika yang paling dihormati dan berpengaruh di abad ke-20. Ia dikenal karena novel-novelnya yang kuat dan menggugah pikiran yang mengeksplorasi tema-tema seperti ras, identitas, dan sejarah Afrika-Amerika. Morrison lahir dengan nama Chloe Ardelia Wofford pada tanggal 18 Februari 1931, di Lorain, Ohio. Ia dibesarkan dalam keluarga kelas pekerja yang sangat menghargai pendidikan dan budaya Afrika-Amerika. Morrison belajar humaniora di Howard University dan mendapatkan gelar master dari Cornell University. Setelah lulus, ia bekerja sebagai editor buku di Random House, di mana ia membantu mempromosikan karya-karya penulis Afrika-Amerika lainnya.

Novel pertama Morrison, "The Bluest Eye," diterbitkan pada tahun 1970 dan menceritakan kisah seorang gadis muda kulit hitam yang memimpikan memiliki mata biru karena ia percaya bahwa hal itu akan membuatnya cantik dan diterima oleh masyarakat. Novel ini mengeksplorasi tema-tema seperti standar kecantikan yang tidak realistis dan dampak rasisme terhadap harga diri. Morrison kemudian menulis sejumlah novel lain yang sangat sukses, termasuk "Sula," "Song of Solomon," "Beloved," dan "Jazz." Novel-novel ini sering kali menampilkan karakter-karakter perempuan yang kuat dan kompleks yang berjuang dengan identitas mereka di dunia yang penuh dengan prasangka dan diskriminasi. Gaya penulisan Morrison sangat kaya dan puitis, menggunakan bahasa yang indah dan metafora yang kuat untuk menyampaikan emosi dan ide-idenya. Ia juga dikenal karena kemampuannya dalam menggabungkan unsur-unsur mitos dan legenda Afrika-Amerika ke dalam karyanya. Morrison menerima banyak penghargaan atas karyanya, termasuk Penghargaan Pulitzer untuk "Beloved" pada tahun 1988 dan Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1993. Ia adalah wanita Afrika-Amerika pertama yang memenangkan Hadiah Nobel dalam bidang sastra. Toni Morrison meninggal pada tahun 2019 pada usia 88 tahun, meninggalkan warisan sastra yang tak ternilai harganya yang terus menginspirasi dan memengaruhi pembaca di seluruh dunia.

5. John Steinbeck: Potret Kehidupan Para Pekerja di Amerika

John Steinbeck adalah seorang penulis Amerika yang dikenal karena novel-novelnya yang menggambarkan kehidupan para pekerja migran, petani, dan orang-orang miskin di Amerika selama Depresi Besar. Karyanya yang paling terkenal, "The Grapes of Wrath," adalah potret yang kuat dan mengharukan tentang keluarga Joad yang kehilangan tanah mereka dan melakukan perjalanan ke California untuk mencari pekerjaan. Steinbeck lahir pada tanggal 27 Februari 1902, di Salinas, California. Ia dibesarkan di wilayah pertanian California, yang sangat memengaruhi tulisannya. Steinbeck belajar di Stanford University, tetapi tidak pernah lulus. Ia bekerja sebagai buruh tani dan kuli bangunan sebelum memulai karier menulisnya.

Novel-novel Steinbeck sering kali mengeksplorasi tema-tema seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan perjuangan manusia untuk bertahan hidup. Ia menulis dengan gaya yang sederhana dan langsung, menciptakan karakter-karakter yang realistis dan relatable. Selain "The Grapes of Wrath," Steinbeck juga menulis sejumlah novel lain yang sangat sukses, termasuk "Of Mice and Men," "East of Eden," dan "Cannery Row." Novel-novel ini telah diadaptasi menjadi film, teater, dan televisi, dan terus dibaca dan dipelajari di seluruh dunia. Steinbeck menerima Penghargaan Pulitzer untuk "The Grapes of Wrath" pada tahun 1940 dan Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1962. Ia adalah salah satu penulis Amerika yang paling penting dan berpengaruh di abad ke-20. John Steinbeck meninggal pada tahun 1968 pada usia 66 tahun, meninggalkan warisan sastra yang tak ternilai harganya yang terus menginspirasi dan memengaruhi pembaca di seluruh dunia.

6. William Faulkner: Sang Eksperimentalis dari Selatan

William Faulkner, lahir dengan nama William Cuthbert Falkner pada tanggal 25 September 1897, adalah seorang penulis Amerika yang dikenal karena gaya penulisannya yang eksperimental dan kompleks, serta penggambaran yang mendalam tentang kehidupan di Selatan Amerika. Ia dianggap sebagai salah satu penulis terbesar Amerika abad ke-20, dan karyanya telah memengaruhi banyak penulis lain. Faulkner dibesarkan di Oxford, Mississippi, sebuah kota yang menjadi inspirasi bagi Yoknapatawpha County, latar fiksi untuk banyak novel dan cerita pendeknya. Ia bergabung dengan Angkatan Udara Kerajaan Inggris selama Perang Dunia I, tetapi tidak pernah dikirim ke medan perang. Setelah perang, ia bekerja sebagai penulis lepas dan mulai menulis novel.

Novel-novel Faulkner sering kali mengeksplorasi tema-tema seperti sejarah, ras, kelas sosial, dan moralitas di Selatan Amerika. Ia menggunakan teknik-teknik naratif yang inovatif, seperti aliran kesadaran, sudut pandang ganda, dan struktur waktu yang tidak linear, untuk menciptakan gambaran yang kompleks dan berlapis-lapis tentang kehidupan di Selatan. Beberapa novel Faulkner yang paling terkenal termasuk "The Sound and the Fury," "As I Lay Dying," "Absalom, Absalom!," dan "Light in August." Novel-novel ini dikenal karena karakter-karakter yang kompleks dan tragis, bahasa yang kaya dan puitis, serta eksplorasi yang mendalam tentang tema-tema universal. Faulkner menerima Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1949 sebagai pengakuan atas kontribusinya yang signifikan terhadap dunia sastra. Ia terus menulis dan mengajar sampai kematiannya pada tahun 1962. William Faulkner meninggal pada tanggal 6 Juli 1962, meninggalkan warisan sastra yang tak ternilai harganya yang terus menginspirasi dan memengaruhi pembaca di seluruh dunia.

7. Langston Hughes: Penyair dan Penulis dari Harlem Renaissance

Langston Hughes adalah seorang penyair, novelis, dramawan, kolumnis, dan aktivis sosial Amerika. Dia adalah salah satu pemimpin utama Harlem Renaissance, sebuah gerakan budaya dan intelektual Afrika-Amerika yang berkembang di New York City pada tahun 1920-an dan 1930-an. Hughes lahir dengan nama James Mercer Langston Hughes pada tanggal 1 Februari 1902, di Joplin, Missouri. Ia dibesarkan dalam keluarga kelas menengah yang sangat menghargai pendidikan dan budaya Afrika-Amerika. Hughes mulai menulis puisi pada usia muda dan dengan cepat menjadi dikenal karena karyanya yang mengeksplorasi tema-tema seperti ras, identitas, dan pengalaman Afrika-Amerika.

Puisi-puisi Hughes sering kali menggunakan bahasa sehari-hari dan irama blues dan jazz untuk menciptakan suara yang unik dan autentik. Ia menulis tentang kehidupan orang-orang Afrika-Amerika biasa, menggambarkan perjuangan, harapan, dan impian mereka. Beberapa puisi Hughes yang paling terkenal termasuk "The Negro Speaks of Rivers," "I, Too," "Harlem," dan "Let America Be America Again." Selain puisi, Hughes juga menulis novel, drama, cerita pendek, dan esai. Ia juga menulis lirik untuk musik dan berkolaborasi dengan sejumlah musisi jazz terkenal. Hughes adalah seorang aktivis sosial yang bersemangat dan menggunakan karyanya untuk mempromosikan kesetaraan ras dan keadilan sosial. Ia meninggal pada tanggal 22 Mei 1967, meninggalkan warisan sastra yang tak ternilai harganya yang terus menginspirasi dan memengaruhi pembaca di seluruh dunia.

8. Maya Angelou: Penyair dan Pejuang Hak-Hak Sipil

Maya Angelou, lahir dengan nama Marguerite Annie Johnson pada tanggal 4 April 1928, adalah seorang penyair, penulis memoar, aktivis hak-hak sipil, dan penyanyi Amerika. Ia dikenal karena otobiografinya yang berjudul "I Know Why the Caged Bird Sings," yang menceritakan tentang masa kecilnya yang traumatis dan perjuangannya untuk mengatasi rasisme dan seksisme. Angelou dibesarkan di Stamps, Arkansas, dan St. Louis, Missouri. Ia mengalami pelecehan seksual pada usia muda dan menjadi bisu selama beberapa tahun. Ia kemudian menemukan suaranya melalui sastra dan aktivisme.

Angelou bekerja sebagai penyanyi, penari, jurnalis, dan aktivis hak-hak sipil sebelum memulai karier menulisnya. Ia bekerja dengan Martin Luther King Jr. dan Malcolm X selama gerakan hak-hak sipil dan menjadi juru bicara yang vokal untuk kesetaraan ras dan keadilan sosial. "I Know Why the Caged Bird Sings," yang diterbitkan pada tahun 1969, adalah buku pertama dari tujuh otobiografi yang ditulis oleh Angelou. Buku ini menceritakan tentang masa kecilnya yang sulit dan perjuangannya untuk menemukan identitasnya sebagai seorang wanita Afrika-Amerika di Amerika Serikat. Buku ini mendapat pujian kritis dan komersial dan membantu menjadikan Angelou sebagai salah satu penulis Amerika yang paling dihormati dan berpengaruh. Angelou terus menulis puisi, esai, dan drama selama sisa hidupnya. Ia juga memberikan pidato di pelantikan Presiden Bill Clinton pada tahun 1993. Maya Angelou meninggal pada tanggal 28 Mei 2014, meninggalkan warisan sastra dan aktivisme yang tak ternilai harganya yang terus menginspirasi dan memengaruhi pembaca di seluruh dunia.

9. Kurt Vonnegut: Satiris dengan Sentuhan Humanis

Kurt Vonnegut adalah seorang penulis Amerika yang dikenal karena novel-novelnya yang satiris, surealis, dan humanis. Karyanya sering kali mengeksplorasi tema-tema seperti perang, teknologi, dan dampak dehumanisasi masyarakat modern. Vonnegut lahir dengan nama Kurt Vonnegut Jr. pada tanggal 11 November 1922, di Indianapolis, Indiana. Ia bertempur dalam Perang Dunia II dan ditangkap oleh Jerman selama Pertempuran Bulge. Ia selamat dari Pengeboman Dresden, sebuah pengalaman yang sangat memengaruhi tulisannya.

Setelah perang, Vonnegut bekerja sebagai humas untuk General Electric sebelum memulai karier menulisnya. Novelnya yang paling terkenal, "Slaughterhouse-Five," diterbitkan pada tahun 1969 dan menceritakan tentang pengalaman Vonnegut selama Pengeboman Dresden. Novel ini menggunakan humor hitam, fiksi ilmiah, dan otobiografi untuk mengeksplorasi tema-tema seperti trauma, memori, dan absurditas perang. Vonnegut menulis sejumlah novel lain yang sangat sukses, termasuk "Cat's Cradle," "Breakfast of Champions," dan "Galápagos." Novel-novel ini dikenal karena karakter-karakter yang eksentrik, plot yang tidak konvensional, dan pesan moral yang kuat. Vonnegut adalah seorang kritikus sosial yang vokal dan menggunakan karyanya untuk mempromosikan perdamaian, keadilan sosial, dan humanisme. Kurt Vonnegut meninggal pada tanggal 11 April 2007, meninggalkan warisan sastra yang tak ternilai harganya yang terus menginspirasi dan memengaruhi pembaca di seluruh dunia.

10. Philip Roth: Penjelajah Identitas Yahudi-Amerika

Philip Roth adalah seorang novelis dan penulis cerita pendek Amerika yang dikenal karena karyanya yang mengeksplorasi tema-tema seperti identitas Yahudi-Amerika, seksualitas, dan keluarga. Ia dianggap sebagai salah satu penulis Amerika yang paling penting dan berpengaruh di abad ke-20. Roth lahir dengan nama Philip Milton Roth pada tanggal 19 Maret 1933, di Newark, New Jersey. Ia dibesarkan dalam keluarga Yahudi kelas menengah dan bersekolah di Universitas Rutgers dan Universitas Chicago. Setelah lulus, ia bekerja sebagai profesor sastra sebelum memulai karier menulisnya.

Novel pertama Roth, "Goodbye, Columbus," diterbitkan pada tahun 1959 dan memenangkan Penghargaan Buku Nasional. Novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang pemuda Yahudi yang jatuh cinta dengan seorang wanita kaya dari pinggiran kota. Novel ini mendapat pujian kritis dan komersial dan membantu menjadikan Roth sebagai salah satu penulis Amerika yang paling menjanjikan. Roth terus menulis sejumlah novel lain yang sangat sukses, termasuk "Portnoy's Complaint," "American Pastoral," dan "The Plot Against America." Novel-novel ini dikenal karena karakter-karakter yang kompleks, plot yang provokatif, dan eksplorasi yang mendalam tentang tema-tema universal. Roth menerima Penghargaan Pulitzer untuk "American Pastoral" pada tahun 1997. Philip Roth meninggal pada tanggal 22 Mei 2018, meninggalkan warisan sastra yang tak ternilai harganya yang terus menginspirasi dan memengaruhi pembaca di seluruh dunia.

Itulah dia, guys! 10 penulis terkenal Amerika yang wajib kamu tahu. Karya-karya mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan, masyarakat, dan sejarah Amerika. Jadi, tunggu apa lagi? Ambil buku mereka dan mulailah petualangan membaca yang tak terlupakan!